Penyebab sakit tenggorokan ini sebenarnya cukup beragam, simak selengkapnya disini agar paham!
Penyebab sakit tenggorokan atau faring ini sebenarnya cukup beragam. Ini merupakan salah satu kondisi paling umum yang biasanya disebabkan oleh berbagai macam faktor, baik itu infeksi maupun iritasi lainnya.
Umumnya, sakit faring ini dapat dirasakan sebagai rasa gatal, nyeri, serta panas di bagian tenggorokan. Gejalanya sendiri bisa bervariasi dari ringan sampai parah.
Beberapa Penyebab Sakit Tenggorokan
Secara umum, gejala sakit tenggorokan seringkali disertai dengan suara mengalami serak, batuk, serta kesulitan menelan. Berikut ini sudah ada beberapa penyebab sakit tenggorokan yang harus bosa dipahami, antara lain:
1. Penyebab sakit tenggorokan: Infeksi Virus
Ini termasuk salah satu penyebab dari sakit faring. Virus seperti pilek, COVID-19, , flu (influenza), serta memang sebenarnya bisa mengiritasi faring serta menjadi penyebB peradangan.
Biasanya, virus ini tidak memerlukan antibiotik. Hal tersebut karena tubuh bisa langsung melawan infeksi tersebut dengan sendirinya. Namun, sebagian besar virus lain juga bisa memicu sakit faring.
Misalnya saja mononukleosis serta coxsackievirus, yang bisa langsung menimbulkan berbagai macam luka kecil di faring.
2. Penyebab sakit tenggorokan: Infeksi Bakteri
Selain adanya virus, ternyata saat ino sudah ada bakteri. Misalnya saja seperti Streptococcus pyogenes yang nantinya dapat memicu sakit faring atau faringitis streptokokus.
Penyebab sakit tenggorokan ini karena adanya bakteri. Bahkan, yang lebih parah perlu penanganan antibiotik. Gejala khas dari adanya radang faring akibat adanya bakteri ini.
Hal ino sebenarnya termasuk mengalamk demam, nyeri saat menelan makanan, serta terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening di bagian leher.
3. Alergi
Bagi kamu yang alergi terhadal serbuk sari, debu, bulu hewan, serta bahan kimia tertentu juga bisa saja memicu iritasi faring. Alergi tersebut nantinya yang akan merangsang tubuh untuk bisa melepaskan histamin.
Lalu, dapat memicu faring terasa gatal serta sakit. Selain itu, alergi ini nantinya bisa langsung memicu produksi lendir secara berlebihan. Hal ini bisa saja mengalir ke belakang tenggorokan serta menimbulkan iritasi.
4. Iritasi Lingkungan
Bagi kamu yang terkena bahan kimia, polusi udara, asap rokok, serta udara kering tentunya juga bisa mengiritasi faring. Merokok atau paparan asap rokok ini memang menjadi faktor umum yang bisa saja mengeringkan faring serta memicu peradangan.
Udara kering, khususnya pada saat musim dingin juga bisa memicu faring lebih mudah sakit. Ini karena kekurangan kelembaban yang ada. Bahkan, di udara juga memunculkan lapisan lendir di faring mengering serta mudah teriritasi.
5.Refluks Asam Lambung
GERD ini sebenarnya termasuk salah satu kondisi di mana asam lambung nantinya bisa naik kembali ke kerongkongan. Asam tersebut tentunya dapat memicu iritasi pada faring.
Hal ini terutama pada malam hari atau usai makan besar. Gejala lain yang bisa saja menyertai termasuk rasa asam di mulut, batuk, serta sensasi terbakar di dada.
6. Overuse pada Tenggorokan
Berbicara yang terlalu keras, bernyanyi, serta berbicara dalam waktu lama tanpa jeda juga nantinya akan memicu iritasi serta rasa sakit pada faring. Pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk bisa berbicara terus-menerus cukup beragam.
Misalnya saja seperti guru atau penyanyi, memang sering kali rentan mengalami kondisi seperti ini. Oleh karena itu, sebaiknya kamu menjaga kesehatan faring dengan menghindari makanan berminyak dan es.
Kesimpulan
Apabila sakit faring berlangsung lebih dari seminggu atau bisa saja disertai gejala lain. Misalnya seperti demam tinggi atau sulit bernapas, maka sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk bisa mengetahui penyebab sakit tenggorokan.