Beginilah Krolonogi Lengkap Kasus Pemukulan Koas Yang Viral di Twitter, Apa Yang Sebenarnya Terjadi? Simak Artikel Ini Sampai Akhir!
Belakangan ini, media sosial Twitter diramaikan dengan kasus pemukulan seorang koas (dokter muda) yang viral melalui thread akun @intinyadeh. Kejadian ini menyita perhatian publik karena melibatkan seorang ibu yang mengaku pejabat dan dugaan tindakan kekerasan oleh orang tak dikenal. Berikut kronologi lengkap dari insiden yang terjadi di Palembang.
Kronologi Lengkap Kasus Pemukulan Koas
Awal Mula Konflik Kasus Pemukulan Koas: Jadwal Jaga Koas
Kasus ini bermula saat salah satu koas bernama Lady mengeluhkan jadwal jaga yang disusun untuknya di RSSF (Rumah Sakit Sakit Fungsional). Lady merasa keberatan karena mendapatkan jadwal jaga sebanyak lima kali selama periode tertentu, yang menurutnya tidak adil karena adanya libur Natal. Setelah protesnya didengar, jadwal tersebut akhirnya diubah, dan Lady hanya perlu jaga sebanyak empat kali. Namun, meskipun jadwal sudah dikurangi, Lady masih tetap tidak puas.
Korban, seorang koas bernama Luthfi, yang bertugas menyusun jadwal bersama perangkat koas lainnya, akhirnya meminta Lady untuk mengatur sendiri jadwalnya dengan bertukar shift bersama teman-temannya. Hal ini dilakukan agar Lady merasa lebih nyaman. Namun, Lady malah mengadu kepada ibunya, dengan mengklaim bahwa Luthfi telah memarahi dan memperlakukannya dengan kasar.
Pertemuan Korban dan Pelaku yang Berujung Kasus Pemukulan Koas
Tidak lama setelah pengaduan Lady, ibunya datang ke RSSF dan meminta Luthfi untuk bertemu. Luthfi, yang tidak curiga, datang bersama dua teman lainnya. Namun, pertemuan ini ternyata jauh dari harapan. Sang ibu datang dengan membawa beberapa orang tak dikenal, termasuk seorang pria berbaju merah yang belakangan diketahui merupakan supirnya.
Dalam pertemuan tersebut, ibu Lady langsung marah-marah kepada Luthfi dengan nada tinggi. Ia bahkan mengeluarkan pernyataan merendahkan seperti menyebut Luthfi sebagai “anak kosan dan perantau” yang tidak pantas bersikap sombong.
Ketegangan memuncak ketika pria berbaju merah mulai melakukan tindakan fisik dengan menoyor kepala Luthfi berulang kali. Saksi menyebut, aksi ini membuat Luthfi merasa terhina dan spontan berteriak untuk membela diri. Insiden tersebut direkam oleh seseorang di lokasi dan menyebar luas di media sosial, membuat kasus ini menjadi viral.
Kehadiran Polisi dan Upaya Visum
Ketika insiden berlangsung, salah satu teman Luthfi segera menghubungi ayahnya, yang kebetulan seorang polisi. Polisi datang ke lokasi beberapa saat setelah kejadian, namun ibu Lady merasa kedatangannya adalah sebuah jebakan. Ia awalnya enggan menemui keluarga korban di rumah sakit, tetapi akhirnya bersedia setelah diberitahu bahwa kasus ini bisa diproses secara hukum.
Luthfi kemudian menjalani visum di RS Bhayangkara untuk menguatkan laporan tindak kekerasan yang dialaminya.
Reaksi Publik terhadap Kasus Pemukulan Koas
Kasus ini memicu kemarahan publik di Twitter, terutama di kalangan tenaga kesehatan. Banyak yang merasa tindakan ibu Lady tidak pantas, apalagi dengan melibatkan kekerasan fisik. Thread dari akun @intinyadeh pun dibanjiri komentar dari netizen yang mendesak agar pelaku mendapatkan sanksi hukum.
Kesimpulan
Kasus pemukulan ini menjadi cerminan nyata bagaimana konflik kecil dapat memicu dampak besar ketika tidak diselesaikan dengan kepala dingin. Dengan video dan bukti-bukti yang beredar, publik berharap kasus ini segera diusut tuntas dan keadilan diberikan kepada korban. Di sisi lain, kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya saling menghormati, baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sosial.