Sidang ke 2 untuk Pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Seokyol Terlaksana Pada Tanggal 12 Des 2024, Ini Kronologi Lengkap Sidangnya!
Pada tanggal bersejarah, rakyat Korea Selatan menyaksikan pemakzulan Presiden Yoon Seokyeol melalui proses voting DPR. Masyarakat berkumpul sekitar depan gedung parlemen untuk mengawal keputusan penting ini, yang menandai salah satu momen paling signifikan dalam politik Korea Selatan. Pemakzulan Presiden Yoon bukan hanya soal perubahan kepemimpinan, tetapi juga cerminan dinamika demokrasi yang berkembang pada negeri ginseng tersebut.
Alur dan Hasil Sidang
Sidang yang Menegangkan terkait Pemakzulan Presiden Korea Selatan
Sidang pemakzulan akan mulai pada pukul 16:00 KST atau 14:00 WIB Tanggal 14 Desember 2024. Meski Partai People Power, partai pendukung Presiden Yoon, secara resmi menolak pemakzulan, mereka memutuskan untuk tetap hadir dan memberikan hak suara kepada anggotanya. Hal ini berbeda dari minggu sebelumnya, karena pada minggu sebelumnya, anggota partai memilih walkout sebagai bentuk protes. Situasi gedung parlemen tegang, dengan setiap suara menjadi penentu nasib Presiden Yoon.
Proses voting berlangsung cepat, penghitungan suara terlaksana dengan segera dan menjadi momen penuh ketegangan bagi seluruh bangsa. Hasil akhirnya, dari total suara yang masuk:
204 suara setuju pemakzulan,
85 suara menolak,
3 suara abstain,
8 suara tidak sah.
Dengan hasil ini, DPR secara resmi memutuskan untuk memakzulkan Presiden Yoon Seokyeol dari jabatannya.
Euforia dan Duka di Tengah Pemakzulan Presiden Korea Selatan
Pada luar gedung parlemen, suasana campur aduk. Pendukung pemakzulan merayakan keputusan ini dengan menyanyikan lagu “Into The New World” dari SNSD, yang menjadi simbol harapan akan era baru. Lagu tersebut bergema di jalan-jalan sekitar parlemen, menjadi latar emosional bagi perubahan besar di negara ini.
Namun, bagi para pendukung Presiden Yoon, keputusan ini adalah pukulan berat. Mereka menilai Yoon sebagai pemimpin yang berjuang keras untuk negara, meskipun kontroversi dan kritik mewarnai perjalanan pemerintahannya.
Konsekuensi dan Langkah Selanjutnya
Menurut konstitusi Korea Selatan, Perdana Menteri Han Ducksoo secara otomatis menjadi Presiden Sementara hingga pemilu presiden berikutnya. Pasukan pengamanan presiden telah berpindah untuk menjaga Han Ducksoo, yang kini memegang tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas negara.
Pemilu presiden harus seharusnya terlaksana dalam waktu 60 hari, tetapi sebelum itu, keputusan DPR harus mendapat pengesahan dari Mahkamah Konstitusi. Dari sembilan hakim Mahkamah Konstitusi, enam dari hakim tersebut harus setuju dengan keputusan pemakzulan agar status Yoon Seokyeol benar-benar berakhir. Mahkamah Konstitusi memiliki waktu maksimum 180 hari untuk memproses keputusan ini.
Pernyataan dari Para Pemimpin
Perdana Menteri Han Ducksoo dalam konferensi persnya berjanji untuk mengutamakan stabilitas negara selama masa transisi. Ia menegaskan komitmennya untuk menjaga ketertiban dan fokus pada pemerintahan yang efisien.
Hal ini membuat, Presiden Yoon Seokyeol menyampaikan pidato emosional, menyatakan bahwa ia tidak akan menyerah. “Saya mungkin berhenti sejenak, tetapi perjalanan menuju masa depan yang telah saya lakukan bersama masyarakat selama 2,5 tahun tidak boleh berhenti,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Refleksi Bangsa terhadap Pemakzulan Presiden Korea Selatan
Pemakzulan Presiden Yoon Seokyeol adalah peristiwa politik besar yang mengingatkan pada pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye pada 2016. Namun, kasus ini membawa tantangan baru bagi Korea Selatan, terutama dalam memastikan transisi kekuasaan berjalan lancar dan sesuai konstitusi. Di tengah perayaan dan kritik, bangsa ini bersiap menyambut pemimpin baru yang diharapkan mampu memulihkan kepercayaan publik dan memimpin Korea Selatan menuju masa depan yang lebih baik.