Tolak Kenaikan PPN 12% Berkumandang, Membuat Banyak Netizen Indonesia Sepakat Untuk Mengantarkan Aspirasinya Ke Istana Negara, Ini Dia Jadwalnya!
Polemik kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% telah memicu gelombang protes dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Tagar seperti #PajakMencekik dan #TolakPPN12Persen ramai menghiasi linimasa Twitter, dengan warganet menyuarakan keresahan mereka. Bahkan komunitas penggemar budaya populer seperti K-popers turut turun tangan, menunjukkan bahwa isu ini menyentuh semua lapisan masyarakat.
Suara Rakyat Terhadap Kenaikan PPN 12%
Kenapa Kenaikan PPN 12% Ditolak?
Rencana pemerintah untuk menaikkan PPN menjadi 12% dinilai memberatkan rakyat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi. Berikut adalah alasan utama penolakan ini:
Gaji Naik Tipis, Harga Melonjak Jauh
Banyak pekerja mengeluhkan bahwa kenaikan gaji tahunan yang minim tidak mampu mengimbangi lonjakan harga barang dan jasa akibat kenaikan pajak. Dengan daya beli yang semakin tergerus, rakyat kecil dan menengah menjadi pihak yang paling terdampak.
UMKM Akan Terancam Jika Kenaikan PPN 12% Terwujud
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, mungkin kesulitan bersaing karena biaya operasional yang meningkat. Pelaku UMKM khawatir kenaikan pajak ini akan memukul daya saing mereka pada pasar.
Beban Kelas Menengah Meningkat
Kelas menengah, yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi, harus menanggung beban pajak lebih besar. Hal ini menimbulkan ketimpangan ekonomi yang semakin lebar.
Selisih Kecil tapi Dampak Besar
Meski secara angka kenaikan hanya 1%, dampaknya sangat terasa dalam harga barang kebutuhan sehari-hari, pendidikan, hingga layanan kesehatan.
Beban untuk Rakyat, Untung untuk Atas
Banyak warga yang merasa bahwa kenaikan ini hanya menguntungkan elite penguasa dan korporasi besar, sementara rakyat kecil terus tertekan.
Aksi Kpopers: Membawa Lightstick untuk Protes
Yang menarik dari gerakan ini adalah keterlibatan K-popers Indonesia. Mereka mengorganisasi aksi damai dengan membawa lightstick fandom sebagai simbol persatuan dan solidaritas. Beberapa unggahan viral mengajak komunitas penggemar K-pop untuk hadir dalam aksi penyerahan petisi ke Istana Negara pada Kamis, 19 Desember 2024 pukul 13.30 WIB.
Salah satu cuitan berbunyi:
“#TolakPPN12Persen Ikut turun ke depan Istana Negara membersamai kawan-kawan. Turut memanggil Kpopers Indonesia yang akan ikut terdampak dalam kenaikan pajak 12%. Bawa Lightstick Fandom kamu! #SampaiMenang.”
Petisi Rakyat dan Seruan Perubahan
Selain aksi massa, petisi daring yang menolak kenaikan PPN juga mendapatkan dukungan luar biasa. Hingga kini, ratusan ribu tanda tangan telah terkumpul, menunjukkan betapa seriusnya masyarakat menolak kebijakan ini.
Acara penyerahan petisi berlangsung di depan Istana Negara dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pekerja, pelaku UMKM, mahasiswa, hingga komunitas budaya pop.
Harapan dan Tekanan untuk Pemerintah Terhadap Kenaikan PPN 12%
Protes ini menjadi pengingat penting bahwa kebijakan ekonomi harus mempertimbangkan kondisi nyata rakyat dari berbagai kalangan. Berharap Pemerintah mendengar aspirasi masyarakat dan mencari solusi yang lebih adil, seperti efisiensi anggaran negara atau pengenaan pajak progresif bagi kalangan atas.
Dengan semangat kolektif dan solidaritas, rakyat Indonesia berjuang untuk menyatukan suara mereka agar terdengar. Aksi #TolakPPN12Persen bukan sekadar protes, tetapi simbol perjuangan demi keadilan ekonomi yang lebih merata.