Presiden Korea Selatan Dipecat, Menu “Pamyeon” Viral!

Presiden Korea Selatan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol resmi dipecat oleh MK. Warga merayakannya dengan menu “Pamyeon” (ramyeon + daun bawang). Ini artinya!

Sejarah baru tercipta di Korea Selatan. Mahkamah Konstitusi resmi memecat Presiden Yoon Suk-yeol setelah memutuskan bahwa tindakan darurat militer yang diberlakukannya tidak memiliki dasar hukum yang sah. Tidak hanya itu, keputusan untuk mengirim pasukan militer ke Gedung Parlemen juga dinyatakan melanggar konstitusi. Keputusan ini disepakati secara bulat oleh kedelapan hakim Mahkamah Konstitusi, menandakan tingkat pelanggaran yang dianggap sangat serius.

Presiden Korea Selatan Dipecat! Momen Langka Dalam Sejarah

Pemakzulan Yoon Suk-yeol ini menjadi momen penting dalam sejarah demokrasi Korea Selatan. Ini bukan pertama kalinya seorang presiden dimakzulkan, namun kasus ini dianggap unik karena berkaitan langsung dengan penyalahgunaan kekuasaan militer di tengah masa damai. Dalam putusan yang dibacakan secara nasional, Mahkamah menyebut tindakan Yoon sebagai “pengkhianatan terhadap prinsip demokrasi dan supremasi hukum.”

Viral Menu Ramyeon Gara-gara Presiden Korea Selatan Dipecat

Presiden Korea Selatan

Dalam waktu singkat, rakyat Korea Selatan memberikan respons yang luar biasa terhadap keputusan ini. Alih-alih hanya turun ke jalan, muncul cara unik dan kreatif dalam merayakan pemakzulan tersebut: menu baru bernama Pamyeon (파면)—permainan kata dari Pa (파) yang berarti daun bawang, dan Myeon (면) yang berarti mi atau ramyeon.

Menariknya, kata “Pamyeon” dalam bahasa Korea juga berarti “pemakzulan”, sehingga menu ini menjadi simbolik dan sarat makna. Masyarakat berbondong-bondong mengunggah video mereka memasak ramyeon dengan banyak daun bawang sambil menuliskan caption seperti “Untuk demokrasi dan Pamyeon!” atau “Kami masak pamyeon, kamu dimakzulkan!”

Di media sosial, tagar #PamyeonChallenge dan #파면챌린지 menjadi viral. Para selebriti, koki ternama, hingga mahasiswa ikut serta dalam tren ini, memperlihatkan kreasi mereka masing-masing dengan gaya memasak yang berbeda. Beberapa bahkan menggabungkan pamyeon dengan makanan tradisional Korea lain seperti kimchi dan telur rebus untuk menambah cita rasa serta simbol perayaan.

Selain menjadi ekspresi kebebasan berpendapat, pamyeon kini dianggap sebagai lambang kemenangan rakyat melawan tirani. Tak sedikit netizen yang menyebut bahwa menu ini akan diingat setiap tahunnya sebagai simbol kekuatan konstitusi dan suara rakyat.

Kesimpukan

Kondisi politik di Korea Selatan kini memasuki masa transisi. Pemerintahan sementara akan dipimpin oleh Perdana Menteri hingga pemilihan presiden selanjutnya diselenggarakan. Berbagai pihak menyerukan agar proses transisi ini dijalankan dengan tenang dan penuh tanggung jawab, sembari berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para pemimpin di masa depan.

Sementara itu, menu pamyeon terus menghiasi meja makan rakyat Korea—bukan hanya sebagai makanan, tapi juga sebagai bentuk humor, perlawanan, dan pengingat bahwa kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *