Heboh! Keponakan Megawati ditangkap POLRI karna diduga masuk kedalam kasus judi online dengan skala yang besar. Penasaran? Simak artikel dibawah ini!
Apa Kaitan Alwin, Keponakan Megawati dengan Judol?
Nama Alwin Jabarti Kiemas, keponakan dari tokoh politik ternama Megawati Soekarnoputri, mencuat setelah ditangkap oleh pihak POLRI. Penangkapan ini adalah bagian dari pengembangan kasus judi online yang menghebohkan publik Indonesia. Alwin bersama dua rekannya, Zulkarnaen Apriliantony dan Adhi Kismanto, diduga sebagai otak di balik jaringan besar yang melibatkan pelindungan situs-situs judi online. Trio ini dituding sebagai “bos para bandar judi online,” yang telah beroperasi dalam bayang-bayang selama bertahun-tahun.
Peran Alwin dan Rekannya dalam Jaringan Judi Online
Penangkapan Alwin Jabarti Kiemas membuka fakta mengejutkan tentang peran besar yang dimainkan oleh dirinya dan dua koleganya, Zulkarnaen Apriliantony dan Adhi Kismanto. Ketiganya memiliki tugas yang terstruktur untuk menjaga operasional judi online tetap berjalan lancar meskipun ada pengawasan ketat dari pemerintah.
Alwin Jabarti Kiemas, Keponakan Megawati (Mantan Presiden ke-5 Indonesia)
Sebagai aktor utama dalam jaringan ini, Alwin dikabarkan bertugas mengumpulkan setoran dari para bandar judi online. Uang tersebut digunakan untuk “membeli perlindungan” dan memastikan operasi mereka tetap berjalan tanpa gangguan. Alwin juga diketahui telah lama bekerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bahkan sejak era Menteri Johnny G Plate dan Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan.
Zulkarnaen Apriliantony
Zulkarnaen bekerja sama dengan Alwin sebagai pengumpul setoran dari para bandar. Selain itu, ia disebut memiliki peran penting dalam memastikan jaringan judi ini mendapatkan dukungan finansial untuk membayar sejumlah pihak yang terlibat.
Adhi Kismanto
Berbeda dengan Alwin dan Zulkarnaen, Adhi Kismanto disebut memiliki tugas strategis. Ia disusupkan melalui jalur internal Kominfo, yang kini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), lewat hubungan dengan pejabat tertentu. Perannya adalah menyeleksi situs-situs judi mana yang tidak boleh diblokir, sehingga operasional mereka tetap berjalan lancar.
Modus Operasi: Pelindungan Situs Judi Online
Trio ini diduga telah menjalankan jaringan mereka selama bertahun-tahun dengan skema yang licin. Modus utama mereka melibatkan pemanfaatan sistem di Kominfo untuk melindungi situs judi online yang membayar mereka. Uang hasil setoran dari para bandar judi digunakan untuk membayar sejumlah pegawai Komdigi agar tidak memblokir situs-situs tersebut.
Alwin disebut memulai operasi ini sejak era Menkominfo Johnny G Plate, yang sempat disorot publik terkait kasus-kasus kontroversial di kementeriannya. Salah satu yang paling mencolok adalah isu endorse “game” yang ternyata berkamuflase sebagai judi online.
Reaksi Publik dan Dampak Skandal Keponakan Megawati
Penangkapan ini memicu reaksi luas dari publik. Banyak yang merasa bahwa skandal ini mencerminkan lemahnya pengawasan di sektor digital, terutama dalam pengelolaan situs ilegal seperti judi online. Di media sosial, netizen menyuarakan kekecewaan mereka, khususnya terhadap keterlibatan tokoh-tokoh berpengaruh dalam skandal ini.
“Bukan hanya soal judi online, ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat. Uang yang seharusnya digunakan untuk membangun negeri malah dipakai untuk hal-hal ilegal,” tulis seorang pengguna Twitter.
Selain itu, skandal ini juga mencoreng nama baik Kominfo, yang kini telah berubah menjadi Komdigi. Publik mempertanyakan integritas lembaga tersebut dalam menangani situs-situs ilegal, terutama mengingat adanya dugaan keterlibatan pegawai internal dalam skema ini.
Langkah Selanjutnya
Pihak POLRI memastikan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas. Penangkapan Alwin Jabarti Kiemas, Zulkarnaen Apriliantony, dan Adhi Kismanto hanyalah langkah awal dalam membongkar jaringan besar di balik bisnis judi online. Pemerintah juga diharapkan memperkuat pengawasan terhadap aktivitas digital agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya integritas dan transparansi dalam pengelolaan sektor digital. Dengan skandal sebesar ini, publik berharap aparat penegak hukum bertindak tegas untuk menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Pengkhianatan terhadap negara lewat judi online harus dihentikan, dan para pelakunya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.