Efek Samping Steroid Dosis Tinggi

Efek Samping Steroid Dosis Tinggi – Steroid dapat menyebabkan efek samping pada penglihatan Anda, mulai dari katarak hingga glaukoma. Temukan alasan untuk fakta pembagian berikut.

Meski bermanfaat dalam mengatasi kondisi kesehatan yang berbahaya, steroid jenis ini bisa menimbulkan efek negatif pada penglihatan. Risikonya bisa lebih besar jika Anda menggunakan steroid dalam jumlah tinggi dan dalam waktu lama.

Efek Samping Steroid Dosis Tinggi

Kelompok ini termasuk orang dengan diabetes, rheumatoid arthritis (RA), orang tua, anak di bawah usia enam tahun, orang dengan penglihatan rendah dan orang dengan riwayat glaukoma sudut terbuka.

Pulmicort 0.5 Mg/ml 5 Respules

Steroid tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tetes atau inhalasi, suntikan, salep, atau obat oral seperti pil. Semua steroid ini dapat menghasilkan efek samping.

Obat steroid oral sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati eksim, dermatitis atopik, asma, radang sendi, masalah kulit, seperti jerawat atau alergi.

Saat ini, obat atau steroid diresepkan untuk mengurangi peradangan setelah operasi atau, untuk mengobati uveitis (radang saraf), pada cedera pertama setelah cedera atau.

Akibatnya, penderita katarak jenis ini melihat gejala berupa penglihatan mendung atau kabur, sulit membedakan warna, penglihatan ganda, penglihatan siang hari berkurang, sehingga sering terlihat lingkaran cahaya di sekitar mata.

Pipi Bayi Di Cina Berbulu Dan Berat Badan Melonjak Gara Gara Krim Bersteroid

(CSC) atau central serous chorioretinopathy adalah kondisi dimana terjadi penumpukan cairan di bawah vena retina. Penyakit ini menyebabkan kerusakan mata, termasuk ablasi retina.

Seperti katarak, CSC disebabkan oleh tekanan tinggi di mata. Tekanan ini dapat meningkat setelah beberapa minggu penggunaan steroid.

Peningkatan tekanan pada bola mata dapat menyebabkan kerusakan saraf pada saraf optik yang dikenal dengan glaukoma. Penyakit ini bisa terjadi karena penggunaan steroid.

, beberapa ahli percaya bahwa glaukoma yang disebabkan oleh efek steroid terjadi karena zat dalam obat mencegah sel melepaskan limbah (kotoran) atau.

Obat Antiinflamasi Nonsteroid (oains): Fungsi Dan Penggunaan

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut mengenai efek obat tertentu, Anda dapat bertanya kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi ClickDoctor.

Risiko akibat rutin gosok gigi atau informasi kesehatan 2 November Katarak kongenital pada bayi informasi kesehatan 24 Oktober Apakah benar pencabutan gigi atas mempengaruhi kondisi atau kesehatan? kecuali ginjal bayi). Steroid adalah obat yang mengandung senyawa yang memiliki aksi antiinflamasi dan dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Senyawa ini dapat ditemukan di berbagai organisme, termasuk hewan, manusia, dan tumbuhan.

Pada dasarnya, kortikosteroid dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis alami dan sintetis. Kortikosteroid alami diproduksi oleh tubuh kita, terutama di kelenjar adrenal dalam bentuk hormon seperti glukokortikoid (kortisol) dan mineralokortikoid. Hormon glukokortikoid berperan besar dalam mengatur metabolisme karbohidrat dan aktivitas sistem imun, sedangkan mineralokortikoid bekerja dalam mengatur keseimbangan air dan elektrolit/garam dalam tubuh. Hormon seks seperti androgen (termasuk testosteron), estrogen dan progesteron juga merupakan hormon steroid. Di sisi lain, banyak obat mengandung steroid, sehingga disebut steroid sintetik. Obat ini biasanya dikenal dengan akhiran -son atau -solone seperti dexamethasone, methylprednisolone, prednisone, betamethasone, hydrocortisone, triamcinolone, fluocinolone acetonide, atau golongan lain seperti clobetasol propionate.

Baca juga :   Syarat Pencairan Bpjs Ketenagakerjaan Online

Obat-obatan yang mengandung kortikosteroid dapat dibagi menjadi topikal (digunakan pada tubuh) atau obat-obatan sistemik (diminum atau disuntikkan). Obat ini terutama digunakan dalam bentuk minyak, salep, krim dan bubuk (

Efek Samping Vaksin Covid 19 Yang Tidak Perlu Ditakuti

. Steroid topikal memiliki tujuh kelas berdasarkan kekuatan obat (kekuatan) dari lemah/ringan (misalnya krim hidrokortison 2,5%) hingga superpoten/kuat (misalnya krim clobetasol propionate 0,05%). Penggunaan jenis obat oles/lokal ini sangat bergantung pada keputusan dokter untuk penyakit kulit yang ditemukan dan tidak boleh kuat. Steroid sistemik menunjukkan bahwa efektivitas obat ini dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Ada tiga jenis steroid sistemik yang beredar saat ini, yaitu prednison, metilprednisolon, dan hidrokortison. Selain itu, obat steroid juga dapat disuntikkan (misalnya deksametason, triamsinolon) atau dihirup (misalnya flutikason propionat).

Pada dasarnya obat ini diberikan sebagai obat antiradang untuk berbagai penyakit yang melibatkan banyak bagian tubuh seperti pernafasan, persendian dan saraf. Namun, penggunaan obat golongan steroid ini harus berdasarkan banyak pertimbangan yang berjalan dengan tujuan yang jelas. Pembahasan mengenai hal-hal tersebut akan dipaparkan pada pembahasan berikut ini.

Steroid sering disebut sebagai “obat Tuhan” karena dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit dengan hasil yang menakjubkan dan cepat, antara lain alergi parah, serangan asma, radang sendi dan banyak penyakit lainnya. Jika kita analisa lagi, itu karena efek steroid yang dapat mengurangi respon inflamasi yang cepat, yang merupakan dasar dari hampir semua proses penyakit. Adanya peradangan pada tubuh dapat dilihat pada berbagai gejala seperti demam/demam (

Manfaat pemberian steroid akan dibahas dalam dua kategori, yaitu kortikosteroid sistemik dan topikal/lokal. Sesuai dengan manfaat dan indikasi pemberian steroid sistemik, steroid sistemik dapat memberikan efek positif terhadap berbagai penyakit. Kondisi lain yang dapat diobati dengan steroid sistemik adalah asma (baik sebagai obat saat serangan akut maupun sebagai obat kontrol), penyakit radang sendi (rheumatoid arthritis), penyakit autoimun sistemik (terutama lupus eritematosus sistemik), penyakit radang. . . , radang ginjal (sindrom nefrotik), radang mata merah (konjungtivitis terutama karena alergi), anemia akibat rusaknya sel darah merah (anemia hemolitik autoimun), cedera kepala, pendarahan di otak,

Baca juga :   Print Kartu Bpjs Kesehatan

Formularium Spesialistik 2013

(kelumpuhan satu sisi saraf wajah), alergi terhadap darah atau gatal-gatal (urtikaria). Selain itu, steroid dapat digunakan pada pasien yang baru saja menjalani transplantasi organ selain obat lain untuk menekan sistem kekebalan dan mencegah tubuh menolak organ yang ditransplantasikan. Penambahan obat ini dapat digunakan pada pasien hipotensi untuk membantu menekan efek mual dan muntah sebelum dan sesudah menggunakan obat kemoterapi yang diberikan. Jika bayi berisiko lahir prematur, ibu dapat diberikan steroid untuk melebarkan paru-paru bayi dan mencegah bayi menangis atau kekurangan oksigen saat lahir.

Kortikosteroid topikal tidak berguna dalam pengobatan banyak jenis penyakit, terutama yang digunakan untuk kelainan kulit. Masalah kulit lainnya seperti dermatitis atopik,

, keloid, respon terhadap parasit, pengobatan dini kanker kelenjar getah bening. Penggunaan sediaan topikal kortikosteroid dapat memberikan efek yang lebih baik pada masalah kosmetik dan keluhan gatal, asalkan pemberiannya tepat dan diresepkan oleh dokter. Penatalaksanaan harus memperhatikan besar dan beratnya penyakit kulit sehingga efek obat/kekuatan, sediaan, jumlah dan waktu pemakaian dapat diberikan dengan tepat.

Meskipun steroid memiliki manfaat yang besar, hasil terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi obat ini memiliki banyak efek samping. Padahal, jika penggunaan obat ini diberikan dalam jangka waktu yang lama dan tidak sesuai dengan indikasi dokter, maka akan menimbulkan banyak dampak bagi kesehatan, bisa jadi peningkatan kualitas penyakit atau munculnya penyakit baru. Namun, dalam beberapa kasus, efek tersebut tidak dapat dihindari karena obat steroid adalah satu-satunya obat pilihan yang lebih baik, sehingga harus digunakan dengan hati-hati, meskipun metode pengobatannya telah dikembangkan.

Korti Ko Steroid

(Pengganti steroid/obat pendamping dari golongan lain, seperti jenis obat penekan sistem imun/imunosupresan) sehingga dosis dapat dikurangi dibandingkan dengan yang dibutuhkan jika obat steroid digunakan sendiri. Implikasi untuk aplikasi terprogram dan topikal akan dibahas.

Penggunaan kortikosteroid sistemik terutama dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek yang berbeda-beda pada tubuh manusia. Sindrom Cushing (hiperkortisolisme) terjadi akibat banyaknya hormon steroid (kortisol) dalam darah dalam waktu lama dan mempengaruhi kerja jantung, pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh. Sekitar 70% kasus sindrom Cushing berhubungan dengan penyakit jantung atau infeksi serius. Efek jangka panjang penggunaan steroid, antara lain gangguan mental seperti sulit tidur/insomnia atau depresi, gangguan mata (katarak, glaukoma) dapat terjadi dengan penggunaan obat tetes mata steroid, penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi), penyakit jantung/miokard infark, gagal jantung), kelainan darah (dislipidemia), tekanan darah, gangguan lambung (maag), peningkatan gula darah/hiperglikemia (diabetes), cairan dan garam tubuh/elektrolit, pertumbuhan rambut pada wanita seperti kumis. , janggut, dada (hirsutisme), gangguan penyembuhan luka, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, lipodistrofi (gangguan penyimpanan lemak). HA tubuh), gangguan otot (myopathy), gangguan tulang (osteoporosis, patah tulang karena tulang lemah, kerusakan tulang/osteonecrosis s), dan gangguan tumbuh kembang anak. Selain penggunaan jangka panjang, penghentian penggunaan steroid tidak boleh dilakukan dengan segera, jika dihentikan terlalu cepat, steroid dapat menimbulkan efek negatif (gejala penurunan fungsi kelenjar adrenal), antara lain demam, kerontokan (malies). , lekas marah; Mual, nyeri otot dan persendian, tekanan darah rendah (hipotensi).

Baca juga :   Obat Keputihan Di Apotik Tanpa Resep Dokter

Berikan steroid topikal, yang efek utamanya adalah menekan sistem kekebalan tubuh. Misalnya, ada kasus penyakit kulit yang pasiennya diobati dengan krim kortikosteroid. Ketika tiba (sekitar seminggu sejak timbulnya penyakit), infeksi menyebar dengan peradangan dan pembentukan nanah yang besar, yang memerlukan operasi medis (sayatan) di area luka untuk mengeluarkan nanah tersebut. Padahal jika diberikan kontrol yang memadai dengan cepat sesuai penyebabnya (mungkin karena bakteri), hal ini dapat dihindari. Selain gambar di atas, steroid topikal dapat menyebabkan demam/miliaria, keriput/atrofi kulit, perubahan gejala kesehatan kulit (misalnya untuk menutupi munculnya penyakit jamur, termasuk peningkatan/peningkatan penyakit jamur, peningkatan . ) Masalah kulit virus herpes, perubahan lesi yang disebabkan oleh kutu seperti kudis dan jamur, hipertrikosis (pertumbuhan rambut berlebihan), kepekaan terhadap sinar matahari / fotosensitifitas, perubahan tekstur kulit (kulit gelap / bintik hitam atau gelap / gelap / flek hitam) Paparan yang terlalu lama pada wajah dapat menyebabkan gangguan kulit seperti jerawat /

Selain efek kesehatan, penggunaan steroid jangka panjang dapat menyebabkan berbagai risiko dan konsekuensi psikologis bagi orang yang dekat dengan pengguna. Misalnya, potensi agresi dapat membahayakan anak, teman, keluarga lain, dan teman pengguna. Sementara itu, perubahan perilaku dapat meningkatkan risiko aktivitas ilegal.

Inilah Bahaya Dari Cream Steroid

Penggunaan steroid masih sangat tinggi di masyarakat karena kebutuhan untuk meningkatkan performa fisik (khususnya pada atlet) dan hasil kosmetik. Hal ini juga terjadi pada atlet yang menggunakan steroid untuk meningkatkan performa dalam kompetisi

Efek samping kadar gula tinggi, efek samping vit d3 dosis tinggi, efek samping gula darah tinggi, efek samping darah tinggi, efek samping vitamin c dosis tinggi, efek samping trigliserida tinggi, efek samping astrazeneca dosis 2, efek samping astrazeneca dosis kedua, efek samping tensi tinggi, efek samping vit c dosis tinggi, efek samping vit d dosis tinggi, efek samping kolesterol tinggi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *